Popular Posts

About Me

Foto saya
vanny | a mom | independent | democracy | wear Hijab | and builder of dreams

Followers

Masa anak-anak adalah masa dimana anak berkembang menuju masa remaja, masa dimana anak melakukan segala hal yang ia inginkan, masa dimana ia meluangkan begitu banyak pikirannya untuk memahami segala hal yang baru ia lihat, masa dimana ia menikmati kerajaannya, kerajaan yang ia bangun.

Salah satu puisi terbaik Kahlil Gibran yang berjudul “Anak”

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu, karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu, karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu

Dari kutipan-kutipan puisi itu pun kita dapat menggambarkan betapa indah dan bebasnya dunia anak. Dunia yang jujur, apa adanya. Mereka mencoba mengerti dan mempelajari semua yang mereka lihat, mereka dengar, tanpa mereka tahu semua hal itu baik untuk mereka atau tidak. Yang mereka tahu adalah mereka bermain untuk hari ini dan bahagia menunggu hari esok, menghadapi berbagai hal baru.
Dan kini ketika banyak kasus yang mulai tampak tentang eksploitasi dan berbagai perbuatan keji lainnya, bagaikan mimpi buruk di kerajaan mereka yang tenang. Dimana seharusnya orang-orang dewasa yang ada disekitarnya mendukung dan membimbing mereka tumbuh menjadi apa yang mereka inginkan, pupus seketika, bukan ikut mendukung apa yang mereka inginkan tetapi ikut menghancurkan apa yang mereka inginkan. Semua karena kebiadaban seseorang yang harusnya mereka hormati bahkan dapat menjadi panutan bagi mereka.

Biarkan mereka tenang menikmati kejayaannya, mereka hanya dapat menjalaninya saat ini, dan tidak mungkin untuk mengulang. Jadi beberapa tahun kemudian ketika suatu saat mereka merasa begitu penat dan januh dengan segala aktivitas dan keadaan yang sedang mereka hadapi, mereka dapat berhenti sejenak dari rutinitas itu, dan kembali melihat kebelakang. Melihat ke kerajaannya terdahulu. Kerajaan yang tidak pernah mati.

Referensi

Araska. 2010. Sihir Cinta Kahlil Gibran. Yogyakarta: Araska Publisher

Kerajaan yang Tidak Pernah Mati

Masa anak-anak adalah masa dimana anak berkembang menuju masa remaja, masa dimana anak melakukan segala hal yang ia inginkan, masa dimana ia meluangkan begitu banyak pikirannya untuk memahami segala hal yang baru ia lihat, masa dimana ia menikmati kerajaannya, kerajaan yang ia bangun.

Salah satu puisi terbaik Kahlil Gibran yang berjudul “Anak”

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu, karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu, karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu

Dari kutipan-kutipan puisi itu pun kita dapat menggambarkan betapa indah dan bebasnya dunia anak. Dunia yang jujur, apa adanya. Mereka mencoba mengerti dan mempelajari semua yang mereka lihat, mereka dengar, tanpa mereka tahu semua hal itu baik untuk mereka atau tidak. Yang mereka tahu adalah mereka bermain untuk hari ini dan bahagia menunggu hari esok, menghadapi berbagai hal baru.
Dan kini ketika banyak kasus yang mulai tampak tentang eksploitasi dan berbagai perbuatan keji lainnya, bagaikan mimpi buruk di kerajaan mereka yang tenang. Dimana seharusnya orang-orang dewasa yang ada disekitarnya mendukung dan membimbing mereka tumbuh menjadi apa yang mereka inginkan, pupus seketika, bukan ikut mendukung apa yang mereka inginkan tetapi ikut menghancurkan apa yang mereka inginkan. Semua karena kebiadaban seseorang yang harusnya mereka hormati bahkan dapat menjadi panutan bagi mereka.

Biarkan mereka tenang menikmati kejayaannya, mereka hanya dapat menjalaninya saat ini, dan tidak mungkin untuk mengulang. Jadi beberapa tahun kemudian ketika suatu saat mereka merasa begitu penat dan januh dengan segala aktivitas dan keadaan yang sedang mereka hadapi, mereka dapat berhenti sejenak dari rutinitas itu, dan kembali melihat kebelakang. Melihat ke kerajaannya terdahulu. Kerajaan yang tidak pernah mati.

Referensi

Araska. 2010. Sihir Cinta Kahlil Gibran. Yogyakarta: Araska Publisher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar