Popular Posts

About Me

Foto saya
vanny | a mom | independent | democracy | wear Hijab | and builder of dreams

Followers


Tidak banyak manusia beruntung yang dapat menceritakan segala yang ada dibenak mereka kepada orang lain dengan baik, jangankan untuk membuat orang lain ikut terhanyut atas apa yang kita ceritakan, untuk membuat orang lain mengerti apa maksud dari cerita kita saja cukup sulit.
Suatu bentuk apresiasi diri atas segala imajinasi atau penggambaran dari segala kejadian, baik terjadi dari pengalaman diri sendiri, kehidupan orang lain atau bahkan hanya sekedar mimpi mimpi yang ada di benak kita semua dapat kita wujudkan dapat kita ceritakan bukan hanya cerita biasa tapi kita dapat menggambarkannya bahkan menghidupkannya, semua hanya dapat kita lakukan dalam sebuah film.
Menurut saya jiwa Indonesia adalah jiwa-jiwa pemimpi. Banyak hal, cerita, sejarah, harapan serta impian didalamnya. Tapi kadang segala impian dan harapan tidak sebanding dengan kenyataan, jadi lewat film kita dapat mengkritiki segala yang ada disekeliling kita, segala yang kita lihat bahkan hal kecil sekalipun.
Lewat film juga kita dapat meneriakkan siapa kita, siapa pribadi ini. Dulu mungkin film hanyalah sekedar hiburan rakyat, bentuk apresiasi dari seni peran, tetapi kini dengan film kita dapat menunjukkan siapa identitas kita, lewat cerita yang indah dan dimainkan dengan jujur kita dapat bersaing dengan mereka yang sangat mencintai dunia perfilman dari seluruh penjuru negeri.
Bicara soal identitas diri, banyak hal yang bisa kita gali dari Indonesia, kita ceritakan buat mereka, dunia tercengang dengan segala keindahan cerita dan sejarahnya, namun gengsi menenggelamkan semua itu, kadang kita terlalu malu untuk menunjukkan siapa kita sebenarnya, hingga kita terlalu asik terbawa arus kebudayaan barat yang sama sekali berbeda dengan kebudayaan kita. Tahukah teman jika kita berani maju membawa apa yang kita punya, kita miliki, untuk kita perlihatkan kepada mereka tanpa ragu dan bangga, mereka pun akan melihat kita bahkan memberi tempat untuk kita. Tetapi jika kita hanya mengikuti apa yang mereka jalani saat ini, kita tidak lebih hanya dilihat sebagai pengikut setelah itu hilang tanpa dikenang.
Seiring berjalannya waktu banyak pengamat, pecinta, dan orang-orang penting dalam industri perfilman yang mulai menyadari akan pentingnya menumbuhkan jiwa dan identitas bangsa dalam film. Tapi sangat disayangkan, kembali ke gengsi, para penikmat film Indonesia sendiripun telah mencap bahwa film Indonesia monoton, terdiri dari jalan cerita yang itu-itu saja, termasuk saya sendiri yang beranggapan akan hal itu, tapi perlahan pandangan itu runtuh. Karena siapa lagi, siapa lagi yang akan mengangkat diri kita jika kita sendiri saja enggan dan malu untuk itu. Apakah mungkin kemajuan kita dimulai datang dari orang lain, bangsa lain. Mungkin saja tapi percaya ada intriks didalamnya.
Contoh nyata orang-orang disekeliling saya, setiap kali kita akan nonton dan ternyata film yang sedang diputar dibioskop film Indonesia semua, mereka langsung mengambil keputusan untuk tidak menonton, begini alasannya “yah film nya begitu-begitu aja, film barat nya gak ada, besok-besok lagi deh, nanti juga gak lama lagi film ini (Indonesia) bakal di puter di televisi” menyedihkan sekali mendengarnya. Tapi bukannya kita tidak pernah menonton film Indonesia, kita hanya cukup tahu dan jika banyak orang yang mengatakan bahwa film Indonesia yang sedang di putar di bioskop bagus dan cukup direkomendasikan, kita pasti akan menonton film tersebut.
Tuntutan dari para penikmat film makin tinggi, penikmat film Indonesia ingin kualitas film di negara sendiri memang layak untuk ditonton dan akan menjadi bonus jika perfilman di Indonesia mampu bersaing paling tidak masuk dideretan  perfilman Holywood sebagai kiblat dari segala perfilman di dunia, tentunya semua dimulai dari latar cerita yang menarik, indah, dan tak terduga, pemain yang dapat bermain dengan jujur, berani, dan dan dapat berubah menjadi sosok karakter dalam cerita, dan dibimbing oleh sutradara serta para crew yang hebat dan profesional.
Sesungguhnya saya sangat bangga dengan mereka orang-orang yang terlibat dibalik layar yang mempunyai semangat berusaha dan berkarir untuk terus meningkatkan standar perfilman ditanah air. Tidak semua orang mampu seperti mereka, memiliki pemikiran unik, imajinasi yang tinggi, berfikir kreatif.
Mengapa perfilman Indonesia harus ada? Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, melalui film kita dapat menyampaikan dan menggambarkan segala imajinasi kita untuk kita sampaikan dan ceritakan pada orang lain dan dari imajinasi tersebut dapat menunjukkan siapa kita hingga akhirnya menjadi identitas kita.
Maka dari itu marilah kita dukung dan hargai karya-karya kita karya anak bangsa, tidak mudah memang apalagi jika tidak adanya niat dan kemauan, tapi jika kita bersungguh-sungguh dan mampu bekerja sama, kita bisa menggangkat derajat kita dan bersaing bersama mereka. Setelah itu siapa yang akan bangga? Kita, Indonesia.
Teruslah maju perfilman Indonesia bawa segala mimpi-mimpi dan imajinasi kami untuk kelak kita perlihatkan betapa indah dan jujur nya segala cerita kita.
Blog.  Salah satu media online yang sedang banyak diminati saat ini, mengapa? Salah satu keuntungan yang kita dapatkan adalah kita dapat berbagi informasi melalui blog, gratis mudah didapat, dan mudah digunakan, terutama bagi peselancar dunia maya. Dengan blog kita dapat berbagi pengalaman, bebas berekspresi selagi masih dalam batasan wajar dan beretika. Bahkan saat ini tak jarang blog digunakan sebagai diary online.

Beberapa tahun belakangan ini, untuk meningkatkan kualitas blog dan tulisan para blogger itu sendiri, ada beberapa aturan baik tertulis maupun tak tertulis. Yang tertulis, tentunya berkaitan dengan implikasi hukum dari sebuah tulisan yang dipublikasi melalui blog.

Sejumlah aturan hukum menjadi 'alat pemaksa' bagi para pengguna internet agar lebih berhati-hati dalam menulis di blog mereka. Di Indonesia ada Undang-Undang ITE, Undang-Undang Pers, dan KUHP yang bisa menjerat penulis blog yang dianggap melanggar hukum. Selain itu Undang-Undang di bidang HAKI pun juga berfungsi untuk melindungi hak kekayaan intelektual blogger atau pengguna internet pada umumnya.

Sedangkan aturan yang tidak tertulis bagi blogger saat ini dikenal dengan istilah 'Blogging Ethics' atau 'Etika Menulis Blog'. Bicara soal etika ini tingkatannya tentu saja sangat tinggi, karena etika selalu berdampingan dengan norma. Hal yang dirasakan ‘baik’ atau ‘tidak baik’ oleh manusia dan belum terumuskan dalam hukum formal Negara, sebagian merupakan ranah etika di samping ranah agama.  Itu sebabnya, sampai saat ini pun sebenarnya, 'Blogging Ethics' masih menjadi sesuatu yang kontroversial, dalam arti belum disepakati secara jelas, batas-batas apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang blogger.

Berikut adalah kesepakatan etika dalam menulis blog
1.     Menghargai dan menjunjung tinggi perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dengan menghindari plagiarisme, pembajakan, dan selalu mencantumkan sumber setiap kali mengutip karya orang lain.
2.      Tidak mendiskreditkan pihak lain dan selalu berkomitmen untuk menulis secara proporsional.
3.      Tidak menampilkan tulisan atau gambar yang mengandung unsur pornografi.
4.      Selalu berbagi pengetahuan dan kebaikan melalui blog masing-masing.
5.      Tidak berprasangka dan hanya menulis berdasarkan fakta yang diyakini bisa dibuktikan serta tetap dengan menjunjung tinggi etika kesopanan dalam menulis.
6.      Tidak melakukan spamming melalui kolom komentar.
7.      Tetap menjaga kesopanan dan rasa saling menghormati dalam memberikan komentar pada blog yang dikunjungi.
8.      Tidak melakukan hack pada website atau blog lain.
9.      Tidak menampilkan tulisan atau gambar yang mengandung unsur SARA.
10.  Menggunakan bahasa yang baik dalam menulis.
11.  Tetap menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dalam menulis tetapi tidak melanggar hak-hak orang lain.
12.  Bersedia meralat informasi yang telah ditulis dalam blog jika di kemudian hari terdapat kesalahan dalam memuat tulisan di blog.
 Referensi

Identitas Bangsa lewat Film?


Tidak banyak manusia beruntung yang dapat menceritakan segala yang ada dibenak mereka kepada orang lain dengan baik, jangankan untuk membuat orang lain ikut terhanyut atas apa yang kita ceritakan, untuk membuat orang lain mengerti apa maksud dari cerita kita saja cukup sulit.
Suatu bentuk apresiasi diri atas segala imajinasi atau penggambaran dari segala kejadian, baik terjadi dari pengalaman diri sendiri, kehidupan orang lain atau bahkan hanya sekedar mimpi mimpi yang ada di benak kita semua dapat kita wujudkan dapat kita ceritakan bukan hanya cerita biasa tapi kita dapat menggambarkannya bahkan menghidupkannya, semua hanya dapat kita lakukan dalam sebuah film.
Menurut saya jiwa Indonesia adalah jiwa-jiwa pemimpi. Banyak hal, cerita, sejarah, harapan serta impian didalamnya. Tapi kadang segala impian dan harapan tidak sebanding dengan kenyataan, jadi lewat film kita dapat mengkritiki segala yang ada disekeliling kita, segala yang kita lihat bahkan hal kecil sekalipun.
Lewat film juga kita dapat meneriakkan siapa kita, siapa pribadi ini. Dulu mungkin film hanyalah sekedar hiburan rakyat, bentuk apresiasi dari seni peran, tetapi kini dengan film kita dapat menunjukkan siapa identitas kita, lewat cerita yang indah dan dimainkan dengan jujur kita dapat bersaing dengan mereka yang sangat mencintai dunia perfilman dari seluruh penjuru negeri.
Bicara soal identitas diri, banyak hal yang bisa kita gali dari Indonesia, kita ceritakan buat mereka, dunia tercengang dengan segala keindahan cerita dan sejarahnya, namun gengsi menenggelamkan semua itu, kadang kita terlalu malu untuk menunjukkan siapa kita sebenarnya, hingga kita terlalu asik terbawa arus kebudayaan barat yang sama sekali berbeda dengan kebudayaan kita. Tahukah teman jika kita berani maju membawa apa yang kita punya, kita miliki, untuk kita perlihatkan kepada mereka tanpa ragu dan bangga, mereka pun akan melihat kita bahkan memberi tempat untuk kita. Tetapi jika kita hanya mengikuti apa yang mereka jalani saat ini, kita tidak lebih hanya dilihat sebagai pengikut setelah itu hilang tanpa dikenang.
Seiring berjalannya waktu banyak pengamat, pecinta, dan orang-orang penting dalam industri perfilman yang mulai menyadari akan pentingnya menumbuhkan jiwa dan identitas bangsa dalam film. Tapi sangat disayangkan, kembali ke gengsi, para penikmat film Indonesia sendiripun telah mencap bahwa film Indonesia monoton, terdiri dari jalan cerita yang itu-itu saja, termasuk saya sendiri yang beranggapan akan hal itu, tapi perlahan pandangan itu runtuh. Karena siapa lagi, siapa lagi yang akan mengangkat diri kita jika kita sendiri saja enggan dan malu untuk itu. Apakah mungkin kemajuan kita dimulai datang dari orang lain, bangsa lain. Mungkin saja tapi percaya ada intriks didalamnya.
Contoh nyata orang-orang disekeliling saya, setiap kali kita akan nonton dan ternyata film yang sedang diputar dibioskop film Indonesia semua, mereka langsung mengambil keputusan untuk tidak menonton, begini alasannya “yah film nya begitu-begitu aja, film barat nya gak ada, besok-besok lagi deh, nanti juga gak lama lagi film ini (Indonesia) bakal di puter di televisi” menyedihkan sekali mendengarnya. Tapi bukannya kita tidak pernah menonton film Indonesia, kita hanya cukup tahu dan jika banyak orang yang mengatakan bahwa film Indonesia yang sedang di putar di bioskop bagus dan cukup direkomendasikan, kita pasti akan menonton film tersebut.
Tuntutan dari para penikmat film makin tinggi, penikmat film Indonesia ingin kualitas film di negara sendiri memang layak untuk ditonton dan akan menjadi bonus jika perfilman di Indonesia mampu bersaing paling tidak masuk dideretan  perfilman Holywood sebagai kiblat dari segala perfilman di dunia, tentunya semua dimulai dari latar cerita yang menarik, indah, dan tak terduga, pemain yang dapat bermain dengan jujur, berani, dan dan dapat berubah menjadi sosok karakter dalam cerita, dan dibimbing oleh sutradara serta para crew yang hebat dan profesional.
Sesungguhnya saya sangat bangga dengan mereka orang-orang yang terlibat dibalik layar yang mempunyai semangat berusaha dan berkarir untuk terus meningkatkan standar perfilman ditanah air. Tidak semua orang mampu seperti mereka, memiliki pemikiran unik, imajinasi yang tinggi, berfikir kreatif.
Mengapa perfilman Indonesia harus ada? Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, melalui film kita dapat menyampaikan dan menggambarkan segala imajinasi kita untuk kita sampaikan dan ceritakan pada orang lain dan dari imajinasi tersebut dapat menunjukkan siapa kita hingga akhirnya menjadi identitas kita.
Maka dari itu marilah kita dukung dan hargai karya-karya kita karya anak bangsa, tidak mudah memang apalagi jika tidak adanya niat dan kemauan, tapi jika kita bersungguh-sungguh dan mampu bekerja sama, kita bisa menggangkat derajat kita dan bersaing bersama mereka. Setelah itu siapa yang akan bangga? Kita, Indonesia.
Teruslah maju perfilman Indonesia bawa segala mimpi-mimpi dan imajinasi kami untuk kelak kita perlihatkan betapa indah dan jujur nya segala cerita kita.

Beretika Saat nge-Blog

Blog.  Salah satu media online yang sedang banyak diminati saat ini, mengapa? Salah satu keuntungan yang kita dapatkan adalah kita dapat berbagi informasi melalui blog, gratis mudah didapat, dan mudah digunakan, terutama bagi peselancar dunia maya. Dengan blog kita dapat berbagi pengalaman, bebas berekspresi selagi masih dalam batasan wajar dan beretika. Bahkan saat ini tak jarang blog digunakan sebagai diary online.

Beberapa tahun belakangan ini, untuk meningkatkan kualitas blog dan tulisan para blogger itu sendiri, ada beberapa aturan baik tertulis maupun tak tertulis. Yang tertulis, tentunya berkaitan dengan implikasi hukum dari sebuah tulisan yang dipublikasi melalui blog.

Sejumlah aturan hukum menjadi 'alat pemaksa' bagi para pengguna internet agar lebih berhati-hati dalam menulis di blog mereka. Di Indonesia ada Undang-Undang ITE, Undang-Undang Pers, dan KUHP yang bisa menjerat penulis blog yang dianggap melanggar hukum. Selain itu Undang-Undang di bidang HAKI pun juga berfungsi untuk melindungi hak kekayaan intelektual blogger atau pengguna internet pada umumnya.

Sedangkan aturan yang tidak tertulis bagi blogger saat ini dikenal dengan istilah 'Blogging Ethics' atau 'Etika Menulis Blog'. Bicara soal etika ini tingkatannya tentu saja sangat tinggi, karena etika selalu berdampingan dengan norma. Hal yang dirasakan ‘baik’ atau ‘tidak baik’ oleh manusia dan belum terumuskan dalam hukum formal Negara, sebagian merupakan ranah etika di samping ranah agama.  Itu sebabnya, sampai saat ini pun sebenarnya, 'Blogging Ethics' masih menjadi sesuatu yang kontroversial, dalam arti belum disepakati secara jelas, batas-batas apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang blogger.

Berikut adalah kesepakatan etika dalam menulis blog
1.     Menghargai dan menjunjung tinggi perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dengan menghindari plagiarisme, pembajakan, dan selalu mencantumkan sumber setiap kali mengutip karya orang lain.
2.      Tidak mendiskreditkan pihak lain dan selalu berkomitmen untuk menulis secara proporsional.
3.      Tidak menampilkan tulisan atau gambar yang mengandung unsur pornografi.
4.      Selalu berbagi pengetahuan dan kebaikan melalui blog masing-masing.
5.      Tidak berprasangka dan hanya menulis berdasarkan fakta yang diyakini bisa dibuktikan serta tetap dengan menjunjung tinggi etika kesopanan dalam menulis.
6.      Tidak melakukan spamming melalui kolom komentar.
7.      Tetap menjaga kesopanan dan rasa saling menghormati dalam memberikan komentar pada blog yang dikunjungi.
8.      Tidak melakukan hack pada website atau blog lain.
9.      Tidak menampilkan tulisan atau gambar yang mengandung unsur SARA.
10.  Menggunakan bahasa yang baik dalam menulis.
11.  Tetap menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dalam menulis tetapi tidak melanggar hak-hak orang lain.
12.  Bersedia meralat informasi yang telah ditulis dalam blog jika di kemudian hari terdapat kesalahan dalam memuat tulisan di blog.
 Referensi