Popular Posts

About Me

Foto saya
vanny | a mom | independent | democracy | wear Hijab | and builder of dreams

Followers


Isu seputar rentannya keamanan sebuah perangkat Android kembali mencuat. Setelah beberapa waktu lalu sempat heboh terkait kabar banyaknya jenis malware yang sengaja diciptakan untuk menyerang perangkat Android, kini menurut sebuah laporan telah menyebar jenis Trojan baru yang mengintai data log in e-banking pengguna perangkat Android.

Mengutip laman The Hacker News, Sabtu (26/10/2013), Trojan jenis baru ini dikenal dengan nama Android/Trojan.Bank.Wroba. Menurut pantauan terakhir yang dilakukan oleh perusahaan kemanan digital Malwarebytes, Trojan ini telah menyebar ke sejumlah wilayah seperti Eropa, Brazil, dan India. Namun peredaran terparahnya terjadi di wilayah Korea Selatan.

Lebih lanjut dijelaskan, Android/Trojan.Bank.Wroba bersembunyi di balik aplikasi e-banking yang dipasarkan via Google Play Store. Hal ini sangat berbahaya karena pengguna tanpa disadari dapat mengunduh aplikasi yang terinfeksi tersebut dan pada akhirnya data log in e-banking korban bisa dicuri tanpa disadari.

Sebelumnya Bos Google Eric Schmidt sempat membantah bahwa sistem operasi mobile besutan perusahaannya memiliki tingkat keamanan yang lemah. Bahkan, dengan tegas ia berani menyatakan bahwa sebenarnya Android adalah platform perangkat mobile teraman, bahkan lebih aman bila dibandingkan dengan iPhone besutan Apple yang mengoperasikan iOS.

Namun dengan beredarnya laporan ini, lagi-lagi terbukti bahwa platform Android memang rawan seranganmalware dan virus.

Maraknya adopsi perangkat Android dan jumlah pengguna Android yang masif membuat sistem operasi besutan Google ini memang menjadi incaran para pembuat malware atau virus.

Menurut perusahaan keamanan Trend Micro, pada semester pertama 2013 terjadi peningkatan volume malware 2x lipat pada Android dengan jumlah 350 ribu. Jumlah itu diperkirakan akan terus meningkat pada akhir tahun hingga 1 juta malware. (dhi/dew)

Tanggapan


Sejauh ini incaran para hacker dengan malware dan virus besutannya adalah aplikasi-aplikasi yang menguntungkan mereka, seperti e-banking. Karena seperti yang kita tahu Android adalah aplikasi open source  dan free dibandingkan dengan windows, berbayar yang lebih rentan untuk terserang virus/malware.

Tetapi karena terdapat suatu aplikasi yang dilihat dapat menguntungkan, para heckerpun mulai mengincar kesempatan yang ada.

Kelemahan Google disini, ia tidak menyaring kembali user-user yang rentan terhadap terserangnya virus/malware. Jadi tanpa mereka (pengguna aplikasi) tahu mereka menjadi korban atas rentan nya aplikasi tersebut dalam menjaga keamanan member/penggunanya.

Untuk mencegah kejadian ini berulang atau bahkan bertambah, sebaiknya Google sebagai penyedia lebih membatasi atau membuat standar keamanan yang terjamin untuk aplikasi pada Android guna meningkatkan kenyamanan para konsumen/penggunanya.

Referensi

Trojan Mulai Menyerang Keamanan pada Perangkat Android


Isu seputar rentannya keamanan sebuah perangkat Android kembali mencuat. Setelah beberapa waktu lalu sempat heboh terkait kabar banyaknya jenis malware yang sengaja diciptakan untuk menyerang perangkat Android, kini menurut sebuah laporan telah menyebar jenis Trojan baru yang mengintai data log in e-banking pengguna perangkat Android.

Mengutip laman The Hacker News, Sabtu (26/10/2013), Trojan jenis baru ini dikenal dengan nama Android/Trojan.Bank.Wroba. Menurut pantauan terakhir yang dilakukan oleh perusahaan kemanan digital Malwarebytes, Trojan ini telah menyebar ke sejumlah wilayah seperti Eropa, Brazil, dan India. Namun peredaran terparahnya terjadi di wilayah Korea Selatan.

Lebih lanjut dijelaskan, Android/Trojan.Bank.Wroba bersembunyi di balik aplikasi e-banking yang dipasarkan via Google Play Store. Hal ini sangat berbahaya karena pengguna tanpa disadari dapat mengunduh aplikasi yang terinfeksi tersebut dan pada akhirnya data log in e-banking korban bisa dicuri tanpa disadari.

Sebelumnya Bos Google Eric Schmidt sempat membantah bahwa sistem operasi mobile besutan perusahaannya memiliki tingkat keamanan yang lemah. Bahkan, dengan tegas ia berani menyatakan bahwa sebenarnya Android adalah platform perangkat mobile teraman, bahkan lebih aman bila dibandingkan dengan iPhone besutan Apple yang mengoperasikan iOS.

Namun dengan beredarnya laporan ini, lagi-lagi terbukti bahwa platform Android memang rawan seranganmalware dan virus.

Maraknya adopsi perangkat Android dan jumlah pengguna Android yang masif membuat sistem operasi besutan Google ini memang menjadi incaran para pembuat malware atau virus.

Menurut perusahaan keamanan Trend Micro, pada semester pertama 2013 terjadi peningkatan volume malware 2x lipat pada Android dengan jumlah 350 ribu. Jumlah itu diperkirakan akan terus meningkat pada akhir tahun hingga 1 juta malware. (dhi/dew)

Tanggapan


Sejauh ini incaran para hacker dengan malware dan virus besutannya adalah aplikasi-aplikasi yang menguntungkan mereka, seperti e-banking. Karena seperti yang kita tahu Android adalah aplikasi open source  dan free dibandingkan dengan windows, berbayar yang lebih rentan untuk terserang virus/malware.

Tetapi karena terdapat suatu aplikasi yang dilihat dapat menguntungkan, para heckerpun mulai mengincar kesempatan yang ada.

Kelemahan Google disini, ia tidak menyaring kembali user-user yang rentan terhadap terserangnya virus/malware. Jadi tanpa mereka (pengguna aplikasi) tahu mereka menjadi korban atas rentan nya aplikasi tersebut dalam menjaga keamanan member/penggunanya.

Untuk mencegah kejadian ini berulang atau bahkan bertambah, sebaiknya Google sebagai penyedia lebih membatasi atau membuat standar keamanan yang terjamin untuk aplikasi pada Android guna meningkatkan kenyamanan para konsumen/penggunanya.

Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar