Popular Posts
-
1.1 LATAR BELAKANG PT. Putra Tunas Megah merupakan perusahaan swasta yang menghasilkan produk berupa mesin-mesin yang diperluka...
-
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Project Manager Project manager adalah seorang yang diberikan tanggung jawab untuk memimpin tim pro...
-
PT. Putra Tunas Megah merupakan perusahaan swasta yang menghasilkan produk berupa mesin-mesin yang diperlukan pabrik kelapa sawit (PKS) s...
-
Hukuman dan imbalan, hal ini merupakan strategi manajerial yang semakin banyak digunakan. Beberapa factor yang berhubungan dengan pekerjaa...
-
rumah gadang-rumah khas minang Minangkabau atau yang lebih dikenal dengan Minang adalah salah sat...
-
Budaya organisasi pada hakikatnya merupakan pondasi suatu organisasi, jika pondasi yang dibuat tidak cukup kokoh, maka betapapun bagusnya ...
-
Keluarga ideal adalah keluarga berencana yaitu suami, istri, dan dua anak, tapi bagi saya, itu adalah ...
-
Ilmu sosial adalah ilmu yang mencakup segala aspek dalam kehidupan dimulai dari sifat individu, intera...
-
Manusia adalah individu atau makhluk ciptaan Tuhan yang indah, Tuhan menciptakan kita sedemikian rupa...
-
Harapan adalah suatu bentuk kepercayaan akan suatu hal kebaikan yang diinginkan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Pengertian h...
Top Links
About Me
- vanny yolanda
- vanny | a mom | independent | democracy | wear Hijab | and builder of dreams
Categories
Followers
Tidak banyak manusia
beruntung yang dapat menceritakan segala yang ada dibenak mereka kepada orang
lain dengan baik, jangankan untuk membuat orang lain ikut terhanyut atas apa
yang kita ceritakan, untuk membuat orang lain mengerti apa maksud dari cerita
kita saja cukup sulit.
Suatu bentuk apresiasi
diri atas segala imajinasi atau penggambaran dari segala kejadian, baik terjadi
dari pengalaman diri sendiri, kehidupan orang lain atau bahkan hanya sekedar
mimpi mimpi yang ada di benak kita semua dapat kita wujudkan dapat kita
ceritakan bukan hanya cerita biasa tapi kita dapat menggambarkannya bahkan
menghidupkannya, semua hanya dapat kita lakukan dalam sebuah film.
Menurut saya jiwa Indonesia
adalah jiwa-jiwa pemimpi. Banyak hal, cerita, sejarah, harapan serta impian
didalamnya. Tapi kadang segala impian dan harapan tidak sebanding dengan
kenyataan, jadi lewat film kita dapat mengkritiki segala yang ada disekeliling
kita, segala yang kita lihat bahkan hal kecil sekalipun.
Lewat film juga kita
dapat meneriakkan siapa kita, siapa pribadi ini. Dulu mungkin film hanyalah
sekedar hiburan rakyat, bentuk apresiasi dari seni peran, tetapi kini dengan
film kita dapat menunjukkan siapa identitas kita, lewat cerita yang indah dan
dimainkan dengan jujur kita dapat bersaing dengan mereka yang sangat mencintai
dunia perfilman dari seluruh penjuru negeri.
Bicara soal identitas
diri, banyak hal yang bisa kita gali dari Indonesia, kita ceritakan buat
mereka, dunia tercengang dengan segala keindahan cerita dan sejarahnya, namun
gengsi menenggelamkan semua itu, kadang kita terlalu malu untuk menunjukkan
siapa kita sebenarnya, hingga kita terlalu asik terbawa arus kebudayaan barat
yang sama sekali berbeda dengan kebudayaan kita. Tahukah teman jika kita berani
maju membawa apa yang kita punya, kita miliki, untuk kita perlihatkan kepada
mereka tanpa ragu dan bangga, mereka pun akan melihat kita bahkan memberi
tempat untuk kita. Tetapi jika kita hanya mengikuti apa yang mereka jalani saat
ini, kita tidak lebih hanya dilihat sebagai pengikut setelah itu hilang tanpa
dikenang.
Seiring berjalannya
waktu banyak pengamat, pecinta, dan orang-orang penting dalam industri
perfilman yang mulai menyadari akan pentingnya menumbuhkan jiwa dan identitas
bangsa dalam film. Tapi sangat disayangkan, kembali ke gengsi, para penikmat
film Indonesia sendiripun telah mencap bahwa film Indonesia monoton, terdiri
dari jalan cerita yang itu-itu saja, termasuk saya sendiri yang beranggapan akan
hal itu, tapi perlahan pandangan itu runtuh. Karena siapa lagi, siapa lagi yang
akan mengangkat diri kita jika kita sendiri saja enggan dan malu untuk itu.
Apakah mungkin kemajuan kita dimulai datang dari orang lain, bangsa lain.
Mungkin saja tapi percaya ada intriks didalamnya.
Contoh nyata
orang-orang disekeliling saya, setiap kali kita akan nonton dan ternyata film
yang sedang diputar dibioskop film Indonesia semua, mereka langsung mengambil
keputusan untuk tidak menonton, begini alasannya “yah film nya begitu-begitu
aja, film barat nya gak ada, besok-besok lagi deh, nanti juga gak lama lagi film
ini (Indonesia) bakal di puter di televisi” menyedihkan sekali mendengarnya.
Tapi bukannya kita tidak pernah menonton film Indonesia, kita hanya cukup tahu
dan jika banyak orang yang mengatakan bahwa film Indonesia yang sedang di putar
di bioskop bagus dan cukup direkomendasikan, kita pasti akan menonton film
tersebut.
Tuntutan dari para
penikmat film makin tinggi, penikmat film Indonesia ingin kualitas film di
negara sendiri memang layak untuk ditonton dan akan menjadi bonus jika
perfilman di Indonesia mampu bersaing paling tidak masuk dideretan perfilman Holywood sebagai kiblat dari segala
perfilman di dunia, tentunya semua dimulai dari latar cerita yang menarik,
indah, dan tak terduga, pemain yang dapat bermain dengan jujur, berani, dan dan
dapat berubah menjadi sosok karakter dalam cerita, dan dibimbing oleh sutradara
serta para crew yang hebat dan profesional.
Sesungguhnya saya
sangat bangga dengan mereka orang-orang yang terlibat dibalik layar yang
mempunyai semangat berusaha dan berkarir untuk terus meningkatkan standar
perfilman ditanah air. Tidak semua orang mampu seperti mereka, memiliki
pemikiran unik, imajinasi yang tinggi, berfikir kreatif.
Mengapa perfilman
Indonesia harus ada? Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, melalui film kita
dapat menyampaikan dan menggambarkan segala imajinasi kita untuk kita sampaikan
dan ceritakan pada orang lain dan dari imajinasi tersebut dapat menunjukkan
siapa kita hingga akhirnya menjadi identitas kita.
Maka dari itu marilah
kita dukung dan hargai karya-karya kita karya anak bangsa, tidak mudah memang
apalagi jika tidak adanya niat dan kemauan, tapi jika kita bersungguh-sungguh
dan mampu bekerja sama, kita bisa menggangkat derajat kita dan bersaing bersama
mereka. Setelah itu siapa yang akan bangga? Kita, Indonesia.
Teruslah maju perfilman
Indonesia bawa segala mimpi-mimpi dan imajinasi kami untuk kelak kita
perlihatkan betapa indah dan jujur nya segala cerita kita.
Labels:
Bahasa Indonesia
Blog.
Salah satu media online yang sedang
banyak diminati saat ini, mengapa? Salah satu keuntungan yang kita dapatkan
adalah kita dapat berbagi informasi melalui blog, gratis mudah didapat, dan
mudah digunakan, terutama bagi peselancar dunia maya. Dengan blog kita dapat
berbagi pengalaman, bebas berekspresi selagi masih dalam batasan wajar dan
beretika. Bahkan saat ini tak jarang blog digunakan sebagai diary online.
Beberapa tahun belakangan ini, untuk
meningkatkan kualitas blog dan tulisan para blogger itu sendiri, ada beberapa
aturan baik tertulis maupun tak tertulis. Yang tertulis, tentunya berkaitan
dengan implikasi hukum dari sebuah tulisan yang dipublikasi melalui blog.
Sejumlah aturan hukum menjadi 'alat
pemaksa' bagi para pengguna internet agar lebih berhati-hati dalam menulis di
blog mereka. Di Indonesia ada Undang-Undang ITE, Undang-Undang Pers, dan KUHP
yang bisa menjerat penulis blog yang dianggap melanggar hukum. Selain itu
Undang-Undang di bidang HAKI pun juga berfungsi untuk melindungi hak kekayaan
intelektual blogger atau pengguna internet pada umumnya.
Sedangkan aturan yang tidak tertulis
bagi blogger saat ini dikenal dengan istilah 'Blogging Ethics' atau 'Etika
Menulis Blog'. Bicara soal etika ini tingkatannya tentu saja sangat tinggi,
karena etika selalu berdampingan dengan norma. Hal yang dirasakan ‘baik’ atau
‘tidak baik’ oleh manusia dan belum terumuskan dalam hukum formal Negara,
sebagian merupakan ranah etika di samping ranah agama. Itu sebabnya,
sampai saat ini pun sebenarnya, 'Blogging Ethics' masih menjadi sesuatu yang
kontroversial, dalam arti belum disepakati secara jelas, batas-batas apa saja
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang blogger.
Berikut adalah
kesepakatan etika dalam menulis blog
1. Menghargai dan
menjunjung tinggi perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dengan menghindari
plagiarisme, pembajakan, dan selalu mencantumkan sumber setiap kali mengutip
karya orang lain.
2.
Tidak mendiskreditkan
pihak lain dan selalu berkomitmen untuk menulis secara proporsional.
3.
Tidak menampilkan
tulisan atau gambar yang mengandung unsur pornografi.
4.
Selalu berbagi
pengetahuan dan kebaikan melalui blog masing-masing.
5.
Tidak berprasangka dan
hanya menulis berdasarkan fakta yang diyakini bisa dibuktikan serta tetap
dengan menjunjung tinggi etika kesopanan dalam menulis.
6.
Tidak melakukan
spamming melalui kolom komentar.
7.
Tetap menjaga
kesopanan dan rasa saling menghormati dalam memberikan komentar pada blog yang
dikunjungi.
8.
Tidak melakukan hack
pada website atau blog lain.
9.
Tidak menampilkan
tulisan atau gambar yang mengandung unsur SARA.
10.
Menggunakan bahasa
yang baik dalam menulis.
11.
Tetap menjunjung
tinggi kebebasan berekspresi dalam menulis tetapi tidak melanggar hak-hak orang
lain.
12.
Bersedia meralat informasi
yang telah ditulis dalam blog jika di kemudian hari terdapat kesalahan dalam
memuat tulisan di blog.
Labels:
Bahasa Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)
Identitas Bangsa lewat Film?
Tidak banyak manusia
beruntung yang dapat menceritakan segala yang ada dibenak mereka kepada orang
lain dengan baik, jangankan untuk membuat orang lain ikut terhanyut atas apa
yang kita ceritakan, untuk membuat orang lain mengerti apa maksud dari cerita
kita saja cukup sulit.
Suatu bentuk apresiasi
diri atas segala imajinasi atau penggambaran dari segala kejadian, baik terjadi
dari pengalaman diri sendiri, kehidupan orang lain atau bahkan hanya sekedar
mimpi mimpi yang ada di benak kita semua dapat kita wujudkan dapat kita
ceritakan bukan hanya cerita biasa tapi kita dapat menggambarkannya bahkan
menghidupkannya, semua hanya dapat kita lakukan dalam sebuah film.
Menurut saya jiwa Indonesia
adalah jiwa-jiwa pemimpi. Banyak hal, cerita, sejarah, harapan serta impian
didalamnya. Tapi kadang segala impian dan harapan tidak sebanding dengan
kenyataan, jadi lewat film kita dapat mengkritiki segala yang ada disekeliling
kita, segala yang kita lihat bahkan hal kecil sekalipun.
Lewat film juga kita
dapat meneriakkan siapa kita, siapa pribadi ini. Dulu mungkin film hanyalah
sekedar hiburan rakyat, bentuk apresiasi dari seni peran, tetapi kini dengan
film kita dapat menunjukkan siapa identitas kita, lewat cerita yang indah dan
dimainkan dengan jujur kita dapat bersaing dengan mereka yang sangat mencintai
dunia perfilman dari seluruh penjuru negeri.
Bicara soal identitas
diri, banyak hal yang bisa kita gali dari Indonesia, kita ceritakan buat
mereka, dunia tercengang dengan segala keindahan cerita dan sejarahnya, namun
gengsi menenggelamkan semua itu, kadang kita terlalu malu untuk menunjukkan
siapa kita sebenarnya, hingga kita terlalu asik terbawa arus kebudayaan barat
yang sama sekali berbeda dengan kebudayaan kita. Tahukah teman jika kita berani
maju membawa apa yang kita punya, kita miliki, untuk kita perlihatkan kepada
mereka tanpa ragu dan bangga, mereka pun akan melihat kita bahkan memberi
tempat untuk kita. Tetapi jika kita hanya mengikuti apa yang mereka jalani saat
ini, kita tidak lebih hanya dilihat sebagai pengikut setelah itu hilang tanpa
dikenang.
Seiring berjalannya
waktu banyak pengamat, pecinta, dan orang-orang penting dalam industri
perfilman yang mulai menyadari akan pentingnya menumbuhkan jiwa dan identitas
bangsa dalam film. Tapi sangat disayangkan, kembali ke gengsi, para penikmat
film Indonesia sendiripun telah mencap bahwa film Indonesia monoton, terdiri
dari jalan cerita yang itu-itu saja, termasuk saya sendiri yang beranggapan akan
hal itu, tapi perlahan pandangan itu runtuh. Karena siapa lagi, siapa lagi yang
akan mengangkat diri kita jika kita sendiri saja enggan dan malu untuk itu.
Apakah mungkin kemajuan kita dimulai datang dari orang lain, bangsa lain.
Mungkin saja tapi percaya ada intriks didalamnya.
Contoh nyata
orang-orang disekeliling saya, setiap kali kita akan nonton dan ternyata film
yang sedang diputar dibioskop film Indonesia semua, mereka langsung mengambil
keputusan untuk tidak menonton, begini alasannya “yah film nya begitu-begitu
aja, film barat nya gak ada, besok-besok lagi deh, nanti juga gak lama lagi film
ini (Indonesia) bakal di puter di televisi” menyedihkan sekali mendengarnya.
Tapi bukannya kita tidak pernah menonton film Indonesia, kita hanya cukup tahu
dan jika banyak orang yang mengatakan bahwa film Indonesia yang sedang di putar
di bioskop bagus dan cukup direkomendasikan, kita pasti akan menonton film
tersebut.
Tuntutan dari para
penikmat film makin tinggi, penikmat film Indonesia ingin kualitas film di
negara sendiri memang layak untuk ditonton dan akan menjadi bonus jika
perfilman di Indonesia mampu bersaing paling tidak masuk dideretan perfilman Holywood sebagai kiblat dari segala
perfilman di dunia, tentunya semua dimulai dari latar cerita yang menarik,
indah, dan tak terduga, pemain yang dapat bermain dengan jujur, berani, dan dan
dapat berubah menjadi sosok karakter dalam cerita, dan dibimbing oleh sutradara
serta para crew yang hebat dan profesional.
Sesungguhnya saya
sangat bangga dengan mereka orang-orang yang terlibat dibalik layar yang
mempunyai semangat berusaha dan berkarir untuk terus meningkatkan standar
perfilman ditanah air. Tidak semua orang mampu seperti mereka, memiliki
pemikiran unik, imajinasi yang tinggi, berfikir kreatif.
Mengapa perfilman
Indonesia harus ada? Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, melalui film kita
dapat menyampaikan dan menggambarkan segala imajinasi kita untuk kita sampaikan
dan ceritakan pada orang lain dan dari imajinasi tersebut dapat menunjukkan
siapa kita hingga akhirnya menjadi identitas kita.
Maka dari itu marilah
kita dukung dan hargai karya-karya kita karya anak bangsa, tidak mudah memang
apalagi jika tidak adanya niat dan kemauan, tapi jika kita bersungguh-sungguh
dan mampu bekerja sama, kita bisa menggangkat derajat kita dan bersaing bersama
mereka. Setelah itu siapa yang akan bangga? Kita, Indonesia.
Teruslah maju perfilman
Indonesia bawa segala mimpi-mimpi dan imajinasi kami untuk kelak kita
perlihatkan betapa indah dan jujur nya segala cerita kita.
Beretika Saat nge-Blog
Blog.
Salah satu media online yang sedang
banyak diminati saat ini, mengapa? Salah satu keuntungan yang kita dapatkan
adalah kita dapat berbagi informasi melalui blog, gratis mudah didapat, dan
mudah digunakan, terutama bagi peselancar dunia maya. Dengan blog kita dapat
berbagi pengalaman, bebas berekspresi selagi masih dalam batasan wajar dan
beretika. Bahkan saat ini tak jarang blog digunakan sebagai diary online.
Beberapa tahun belakangan ini, untuk
meningkatkan kualitas blog dan tulisan para blogger itu sendiri, ada beberapa
aturan baik tertulis maupun tak tertulis. Yang tertulis, tentunya berkaitan
dengan implikasi hukum dari sebuah tulisan yang dipublikasi melalui blog.
Sejumlah aturan hukum menjadi 'alat
pemaksa' bagi para pengguna internet agar lebih berhati-hati dalam menulis di
blog mereka. Di Indonesia ada Undang-Undang ITE, Undang-Undang Pers, dan KUHP
yang bisa menjerat penulis blog yang dianggap melanggar hukum. Selain itu
Undang-Undang di bidang HAKI pun juga berfungsi untuk melindungi hak kekayaan
intelektual blogger atau pengguna internet pada umumnya.
Sedangkan aturan yang tidak tertulis
bagi blogger saat ini dikenal dengan istilah 'Blogging Ethics' atau 'Etika
Menulis Blog'. Bicara soal etika ini tingkatannya tentu saja sangat tinggi,
karena etika selalu berdampingan dengan norma. Hal yang dirasakan ‘baik’ atau
‘tidak baik’ oleh manusia dan belum terumuskan dalam hukum formal Negara,
sebagian merupakan ranah etika di samping ranah agama. Itu sebabnya,
sampai saat ini pun sebenarnya, 'Blogging Ethics' masih menjadi sesuatu yang
kontroversial, dalam arti belum disepakati secara jelas, batas-batas apa saja
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang blogger.
Berikut adalah
kesepakatan etika dalam menulis blog
1. Menghargai dan
menjunjung tinggi perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dengan menghindari
plagiarisme, pembajakan, dan selalu mencantumkan sumber setiap kali mengutip
karya orang lain.
2.
Tidak mendiskreditkan
pihak lain dan selalu berkomitmen untuk menulis secara proporsional.
3.
Tidak menampilkan
tulisan atau gambar yang mengandung unsur pornografi.
4.
Selalu berbagi
pengetahuan dan kebaikan melalui blog masing-masing.
5.
Tidak berprasangka dan
hanya menulis berdasarkan fakta yang diyakini bisa dibuktikan serta tetap
dengan menjunjung tinggi etika kesopanan dalam menulis.
6.
Tidak melakukan
spamming melalui kolom komentar.
7.
Tetap menjaga
kesopanan dan rasa saling menghormati dalam memberikan komentar pada blog yang
dikunjungi.
8.
Tidak melakukan hack
pada website atau blog lain.
9.
Tidak menampilkan
tulisan atau gambar yang mengandung unsur SARA.
10.
Menggunakan bahasa
yang baik dalam menulis.
11.
Tetap menjunjung
tinggi kebebasan berekspresi dalam menulis tetapi tidak melanggar hak-hak orang
lain.
12.
Bersedia meralat informasi
yang telah ditulis dalam blog jika di kemudian hari terdapat kesalahan dalam
memuat tulisan di blog.
Langganan:
Postingan (Atom)