Popular Posts
-
1.1 LATAR BELAKANG PT. Putra Tunas Megah merupakan perusahaan swasta yang menghasilkan produk berupa mesin-mesin yang diperluka...
-
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Project Manager Project manager adalah seorang yang diberikan tanggung jawab untuk memimpin tim pro...
-
Hukuman dan imbalan, hal ini merupakan strategi manajerial yang semakin banyak digunakan. Beberapa factor yang berhubungan dengan pekerjaa...
-
rumah gadang-rumah khas minang Minangkabau atau yang lebih dikenal dengan Minang adalah salah sat...
-
Ilmu sosial adalah ilmu yang mencakup segala aspek dalam kehidupan dimulai dari sifat individu, intera...
-
PT. Putra Tunas Megah merupakan perusahaan swasta yang menghasilkan produk berupa mesin-mesin yang diperlukan pabrik kelapa sawit (PKS) s...
-
Budaya organisasi pada hakikatnya merupakan pondasi suatu organisasi, jika pondasi yang dibuat tidak cukup kokoh, maka betapapun bagusnya ...
-
Keluarga ideal adalah keluarga berencana yaitu suami, istri, dan dua anak, tapi bagi saya, itu adalah ...
-
Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dan komunikasi adalah perekat yang ...
-
Penggunaan Bahasa Indonesia Secara Baik dan Benar Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norm...
About Me
- vanny yolanda
- vanny | a mom | independent | democracy | wear Hijab | and builder of dreams
Followers
Ada
dua orang sahabat dengan kepribadian yang sangat berbeda. Mereka berteman
dengan berusaha mengerti satu sama lain, karena masing-masing dari mereka
menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing dan mereka berusaha untuk
tidak selalu menuntut yang sudah mereka saling taui jikalau hal itu tidak
mungkin terjadi.
Perbedaan
yang begitu nampak dari karakter masing-masing adalah sifat ekspresif dan sifat
pendiam. Pada suatu waktu si ekspresif merasa begitu jenuh dan geram dengan
sikap si pendiam, ekspresif mempunyai masalah, karena ia jenuh dengan sikap
pendiam yang tidak begitu menunjukkan rasa simpatinya kepada ekspresif, ekspresif
sedikit menjauh, ia mulai mencari teman yang menurut ekspresif jauh lebih
menanggapinya dibanding dengan si pendiam.
Karena
kepribadiannya si pendiam tidak melakukan apa pun, ia tetap melakukan apa yang
ia lakukan seperti biasanya. Tetapi suatu ketika si pendiam tersadar dengan
sifat yang ia miliki tidak lah baik, terlalu egois rasanya, karena kita hidup
tidak sendiri, dan sifat-sifat yang kita hadapi tidaklah sama dan kita tidak
bisa merubah semua sifat-sifat itu menjadi seperti yang kita inginkan.
Sampai
suatu hari si pendiam membuat sebuah catatan kecil ..yaa, aku bukanlah teman yang romantis, tapi percaya aku akan mendukung
dan berpihak sesulit apapun keadaan mu, mungkin tidak sepenuhnya dengan
keberadaan ku di dekat mu, tidak pula dengan banyaknya kata-kata yang aku bisa
aku sampaikan untuk mu. Jika kamu menganggapnya itu buruk, maaf. Karena sulit rasanya
aku dapat melakukan lebih dari itu. Tapi aku mencoba, bantu aku.
Seberapa
dekat pun kita mengenal seseorang, mengenal dan mengetahui sikap buruknya,
percaya, tidak selamanya orang itu akan menerima keburukan kita, pasti ada
kalanya seseorang tersebut merasa jenuh dan terganggu. Karena kita sama, saling
memiliki kekurangan dan kelebihan. Tidak lah buruk jika kita mau menurunkan
sedikit sikap egois kita untuk lebih bersosial dan lebih bertenggang rasa satu
sama lain.
Labels:
Bahasa Indonesia
Nyatanya Perbedaan
Ada
dua orang sahabat dengan kepribadian yang sangat berbeda. Mereka berteman
dengan berusaha mengerti satu sama lain, karena masing-masing dari mereka
menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing dan mereka berusaha untuk
tidak selalu menuntut yang sudah mereka saling taui jikalau hal itu tidak
mungkin terjadi.
Perbedaan
yang begitu nampak dari karakter masing-masing adalah sifat ekspresif dan sifat
pendiam. Pada suatu waktu si ekspresif merasa begitu jenuh dan geram dengan
sikap si pendiam, ekspresif mempunyai masalah, karena ia jenuh dengan sikap
pendiam yang tidak begitu menunjukkan rasa simpatinya kepada ekspresif, ekspresif
sedikit menjauh, ia mulai mencari teman yang menurut ekspresif jauh lebih
menanggapinya dibanding dengan si pendiam.
Karena
kepribadiannya si pendiam tidak melakukan apa pun, ia tetap melakukan apa yang
ia lakukan seperti biasanya. Tetapi suatu ketika si pendiam tersadar dengan
sifat yang ia miliki tidak lah baik, terlalu egois rasanya, karena kita hidup
tidak sendiri, dan sifat-sifat yang kita hadapi tidaklah sama dan kita tidak
bisa merubah semua sifat-sifat itu menjadi seperti yang kita inginkan.
Sampai
suatu hari si pendiam membuat sebuah catatan kecil ..yaa, aku bukanlah teman yang romantis, tapi percaya aku akan mendukung
dan berpihak sesulit apapun keadaan mu, mungkin tidak sepenuhnya dengan
keberadaan ku di dekat mu, tidak pula dengan banyaknya kata-kata yang aku bisa
aku sampaikan untuk mu. Jika kamu menganggapnya itu buruk, maaf. Karena sulit rasanya
aku dapat melakukan lebih dari itu. Tapi aku mencoba, bantu aku.
Seberapa
dekat pun kita mengenal seseorang, mengenal dan mengetahui sikap buruknya,
percaya, tidak selamanya orang itu akan menerima keburukan kita, pasti ada
kalanya seseorang tersebut merasa jenuh dan terganggu. Karena kita sama, saling
memiliki kekurangan dan kelebihan. Tidak lah buruk jika kita mau menurunkan
sedikit sikap egois kita untuk lebih bersosial dan lebih bertenggang rasa satu
sama lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)